The Campus Catalyst: Kampus Dorong Mahasiswa Jadi Digitalpreneur

Universitas Widya Mataram (UWM) melalui Program Studi (Prodi) Kewirausahaan menyelenggarakan event The Campus Catalyst – Business Talk dengan tema “Dare to be Young Entrepreneur” pada hari Rabu (12/06/2024) pukul 10.00 – 12.00 WIB di Kampus Terpadu UWM. Acara ini menghadirkan dua narasumber inspiratif, yaitu Owner Penyetan “Mas Kobis”, R. Apriliado Rustiawan, S.E. dan Owner Nadda Interior, Fabian Pungky, S.T. Sementara itu moderator dalam acara ini adalah Dosen Prodi Kewirausahaan UWM Dr. Bhenu Artha, S.E., M.M. Acara business talk ini dihadiri oleh lebih dari 100 orang peserta mahasiswa dari beberapa kampus. 

Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua Program Studi (KaProdi) Kewirausahaan, Utami Tunjung Sari, S.E., M.Sc. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa event ini merupakan hasil nyata dari mata kuliah sebagai event organizer bagi mahasiswa semester 2 Prodi Kewirausahaan. “The Campus Catalyst – Business Talk dengan tema ‘Dare to be Young Entrepreneur in the Digital Era’ adalah sebuah platform yang luar biasa bagi mahasiswa untuk belajar langsung dari para praktisi bisnis tentang tren pasar, perilaku pembelian konsumen, dan pemanfaatan teknologi dalam berbisnis,” ujarnya.

Apriliado, dalam sesinya, menekankan pentingnya menulis ide-ide bisnis. “Menulis apapun itu, baik itu ide atau inovasi bisnis, sangat penting sebagai pengingat dan referensi masa depan,” ungkapnya. Beliau juga membahas alasan memilih bisnis Food & Beverage (F&B) yang menurutnya dapat membantu banyak orang melalui penciptaan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran. Apriliado juga berbagi pengalamannya yang telah mengalami kegagalan bisnis lebih dari tiga kali dan menekankan bahwa karakteristik konsumen yang cepat berubah menuntut adaptasi dan penyesuaian terus-menerus terhadap tren. “Utamakan kejujuran dan integritas dalam berbisnis, serta kerja keras dan ketekunan adalah kunci kesuksesan,” tambahnya.

Sementara itu, Pungky berbagi perjalanan kariernya dari lulusan sarjana teknologi hingga akhirnya membuka bisnis sendiri di bidang interior. “Awalnya saya iseng mendesain dan menggambar, ternyata pimpinan saya tertarik dan saya diberi proyek untuk dikerjakan,” kenangnya. Fabian menekankan bahwa meski ada tekanan kerja, hal tersebut justru menjadi motivasi untuk terus maju. Dalam bisnis interior, menurut Fabian, kendala utama adalah negosiasi dengan konsumen. “Kepuasan pelanggan adalah prioritas utama, dan memperhatikan Rencana Anggaran Biaya (RAB) sangat penting untuk manajemen keuangan,” jelasnya. Ia juga memanfaatkan media sosial sebagai digital showroom untuk menarik lebih banyak pelanggan.

“The Campus Catalyst – Business Talk ini benar-benar membuka wawasan kami tentang pentingnya inovasi dan adaptasi di dunia bisnis yang cepat berubah. Kami sangat berterima kasih kepada para narasumber yang telah berbagi pengalaman dan ilmu berharga,” ujar salah satu mahasiswa peserta.

Event ini memberikan wawasan tentang bagaimana menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam berbisnis. Mahasiswa diajarkan untuk terus berinovasi, belajar dari kesalahan dan kegagalan, serta mengembangkan strategi bisnis di era digital. Melalui pengalaman para narasumber, peserta diajak untuk memahami bahwa kunci sukses berwirausaha di era digital terletak pada adaptasi terhadap perubahan, kejujuran, kerja keras, dan kepuasan pelanggan. Dengan acara seperti ini, diharapkan para peserta mahasiswa dapat lebih siap dan termotivasi untuk menjadi pengusaha muda yang sukses di era digital.

©HumasUWM

Leave a Reply