Pada masa pandemi Covid-19, kesulitan yang dirasakan banyak orang justru akan menjadi peluang bagi seorang wirausaha dengan ilmu, karakter dan pengalaman yang dimilikinya. Di samping turut meringankan beban orang lain, seorang yang berwirausaha akan mendapatkan keuntungan bagi dirinya sendiri. Demikian dijelaskan Bahri, SE., MM Ketua Program Studi (Prodi) Kewirausahaan Universitas Widya Mataram (UWM) dalam webinar ke-2 pada Sabtu (4/7/2020) melalui aplikasi Zoom.
Acara webinar mengangkat tema Mengenal Intrapreneur, Entrepreneur, dan Lebih Dekat dengan Prodi Kewirausahaan UWM. Bahri menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik Tahun 2019, tingkat pengangguran di Indonesia menempati peringkat pertama di Asia Tenggara, sehingga diperlukan pendidikan kewirausahaan untuk mengubah pola pikir siswa agar memiliki perilaku dan niat terhadap keirausahaan. Dengan begitu akan ada peluang terciptanya bisnis baru dan membuka lapangan pekerjaan.
Intrapreneur lebih menekankan pada adanya inovasi dan kreatif seseroang yang dioptimalkan untuk perusahaan tempat dia bekerja. Sementara Entrepreneur, sudah berorientasi pada usaha atau bisnis sendiri yang sifatnya pengembangan inovasi lebih luas dan dapat menciptakan peluang kerja serta mengatasi pengangguran. “Saat ini mata kuliah Kewirausahaan bukan hanya di Fakultas Ekonomi, namun di fakultas lain pun sudah menjadi mata kuliah wajib. Sebagai pendidik harus bisa mengubah mindset mahasiswa supaya pada saat lulus tidak mencari pekerjaan, namun mampu sudah memiliki pekerjaan dan menciptakan peluang kerja bagi orang lain,” papar Bahri, yang juga sebagai Narasumber.
Menurutnya, hal itu selaras dengan visi Prodi Kewirausahaan untuk menjadi prodi unggul di tingkat nasional, dengan menghasilkan wirausahawan tangguh dan berkualitas di bidang teknologi berbasis budaya. Prodi Kewirausahaan yang berkampus di mall (Jogja City Mall), selain berkuliah didalam mall, juga mengajak mahasiswa kuliah outdoor sehingga mahasiswa akan lebih mudah mendapatkan pemahaman wirausaha.
Adriana Noor Kartika, S.TP., MBA yang juga sebagai narasumber, memaparkan kreatif dan inovatif menjadi sifat intrapreneurship. Salah satu orang yang dapat menumbuhkan daya inovasi ialah pelaku usaha, atau orang yang menangani pekerjaan sehari-hari sehingga pekerjaan akan semakin baik, nyaman dan berkualitas. Bisnis akan terus berkembang dengan semakin banyaknya inovasi yang dimunculkan.Dalam hal intrapreneurship ini, perlu mengembangkan beberapa karakter diantaranya kemampuan berkomunikasi, memiliki mental pembelajar, memahami kelebihan dan kelemahan diri, serta dukungan pengalaman.
“Menjadi entrepreneur berangkat dari kemampuan menawarkan produk yang menjadi kebutuhan konsumen dan membaca setiap peluang yang bisa dikembangkan,” kata Owner Ny. Suharto Rosted Chicken itu.
Membangun kepercayaan pelanggan, lanjut Adriana, menjadi tantangan dalam menjalankan usaha di samping aspek kompetisi tinggi dan kemudahan akses informasi. Pendidikan dan pengalaman kerja memiliki peranan besar. dengan keduanya, maka akan ada pengembangan diri, menumbuhkan sisi kompetitif sehingga terus terpacu mengembangkan intrapreneur skill, dan mendapatkan perspektif yang lebih luas tentang bisnis
©HumasWidyaMataram